Selasa, 08 Juni 2010

Pemahaman Teknologi Informasi jangan sampai salah menggunakan

MENYIKAPI ERA GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI DI SEGALA BIDANG KEHIDUPAN

Oleh : Zulkifli,S.Kom

Dosen DCC Lampung

Mahasiswa Pasca Sarjana IT Eresha Of IT Jakarta ( Tesis ),

Pengamat Perkembangan Teknologi Informasi Lampung

Pendahuluan

Teknologi Informasi dizaman Cyber ini, sebenarya tidaklah sama ketika pertamakali komputer diciptakan, yang benar komputer diciptakan oleh Negara maju manfaatnya bukan untuk di salah gunakan, melainkan untuk sebagai alat atau perangkat perhitungan di dunia industri, karena kebutuhan industri – industri maju, sehingga manfaat komputer semakin bergeser fungsinya dari komputer yang fungsinya sebagai alat pengolah data sampai dengan transfer data (on line) melalui dunia maya (Cyber) seperti saat ini. Sistem teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat sekali. Setiap saat akan terjadi kemajuan yang signifikan. Kemajuan teknologi informasi dimulai dari zaman akuntansi manual pada tahun 1950, dimana setiap kegiatan usaha pada zaman itu menggunakan perhitungan yang manual sehingga setiap kebutuhan akan menimbulkan solusi tentang teknologi, kemudian akan bergeser ke zaman operasional pada tahun 1960, setiap usaha dalam mengelola perhitungan sudah menggunakan komputer sebagai alat untuk menghitung dan dilanjutkan di zaman informasi mulai tahun 1970 menuju ke zaman jaringan dimulai tahun 1980 sampai ke zaman jaringan global dimulai tahun 1990 hingga sampai saat ini segala bentuk perintah tinggal menekan satu tombol saja sudah dapat hasil akhirnya.

Kalau kita amati dari zaman ke zaman kita bisa melihat dengan nyata bahwa Teknologi Informasi telah banyak sekali mengalami perkembangan bahkan kejayaan, tapi, kapan kejayaan Teknologi Informasi akan diraih yang sebenarnya? Perkembangan teknologi informasi ini juga menyebabkan perubahan – perubahan pola kehidupan masyarakat sehingga masyarakat tidak dapat memfilter penggunaan teknologi tersebut, peran dari sistem teknologi informasi itu sendiri tidak dapat ditolak, walaupun penyebab utama terjadinya Era Globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua fihak. perkembangan pesat teknologi Informasi, tinggal hanya kita yang menyikapinya sebagai user. kalau kita kaji tentang arti teknologi informasi yang baik itu secara implisit maupun eksplisit adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi, hal ini berarti perangkat yang berperan sebagai alat teknologi Informasi adalah Komputer dan Perangkat komunikasi atau Seluler (ponsel), dalam hal ini manfaat dan kegunaan teknologi Informasi adalah berdampak positip yang membantu segala bentuk kegiatan usaha yang rumit dan sulit, saat ini sudah merupakan kebutuhan pokok bagi yang berkepentingan misalnya badan usaha, organisasi, pemerintahan selagi itu merupakan kepentingan usaha bersama bukan kepentingan pribadi yang tidak ada manfaatnya. Tetapi kenyataannya di indonesia kebanyakan memanfaatkan kepentingan pribadi yang mencelakakan kepentingan orang banyak dan merugikan diri sendiri, misalnya penggunaan fasilitas maya facebook . sementara saat ini pemerintah berusaha untuk melarang penggunaanya di bumi indonesia yang kita cintai ini, walaupun nampaknya sulit untuk di hilangkan ,berikut ini saya akan memaparkan sedikit dampak yang telah terjadi pada teknologi Informasi di segala kehidupan manusia :

Teknologi informasi terhadap dunia kerja

Kita ketahui bersama bahwa teknologi informasi yang pantas digunakan di bidang usaha adalah sebagai alat bantu kegiatan operasional , yang mana perusahaan sudah menggunakan perangkat untuk mengolah datanya sehingga apapun bentuk laporan akan mudah didapat oleh pimpinan perusahaan dengan mudah sekali untuk mengambil keputusan. Jika setiap perusaahan sudah menggunakan serba teknologi informasi maka kebutuhan akan sumber daya manusianya juga memiliki kemampuan tentang teknologi informasi sehingga akan menjadi keselarasan operasional didalam perusahaan, jangan terjadi kepincangan fasilitas misalnya perusahaan sudah menggunakan teknologi informasi sedangkan pegawainya tidak bisa menggunakannya hal ini berarti , perusahaan harus membutuhkan pegawai yang mampu untuk mengoperasikannya. semua ini merupakan yang tidak terlalu sulit untuk mencari solusi pegawai yang mampu untuk mengoperasi teknologi informasi atau komputer tersebut. Tetapi semua ini yang menjadi permasalah atau PR bagi pemerintah atau instansi swasta yang terkait adalah bagaimana menghadapi Revolusi industri terhadap pengguna teknologi informasi di pemerintahan, perusaahan atau industri ( manufactur). Kalau kita bayangkan diindonesia setiap perusahaan industrinya sudah menggunakan serba Teknologi Komputer atau Otomasi Pabrik bagaimana dengan tenaga kerja yang sudah bekerja atau belum, bagaimana pegawai atau buruh yang tidak memahami tentang dunia komputer, apa ngak banyak pengangguran sementara perusahaan yang tadinya memiliki pegawai yang ratusan bahkan ribuan, karena segala bentuk operasional pabrik sudah menggunakan komputer sehingga karyawan hanya dibutuhkan yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer hanya tinggal menekan enter saja sudah bisa memroduksi jutaan unit produck perharinya dengan mengerahkan pegawai beberapa orang saja sementara yang ribuan pegawai yang ada dikemana in...? apa ngak ini tugas pemerintah tenaga kerja ! dan bagaimana cara kita menyikapinya sementara jumlah penduduk Indonesia terpadat No 5 di Dunia sedangkan kemampuan teknologinya terbelakang dan orang luar selalu menciptakan teknologi baru terus dan kita hanya tinggal copy paste atau pengguna aktif dalam teknologi, sementara budaya copy paste tidak memahami bagaimana cara menciptakannya. Kita umpamakan saja sebuah kue dibuat dari luar keluarga kalau kita tidak tahu cara membuatnya dan bahan – bahan apa saja yang digunakan, dan bagaimana algoritmanya, tahunya kita cuma memakan saja maka kita ada kemungkiian yang tidak ketahui, apa kita diracuni atau tidak, kita tidak tahu karena kita tidak tahu cara dan bahan kue tersebut. Taunya kita tinggal makan saja. Sama halnya dengan teknologi ini misalnya facebook. Apa ngak ! saat ini otak kita lagi di racuni .............!! sedangkan tujuan dari pembuat FB kita tidak mengerti . lagi – lagi facebook (FB).

Sementara disejumlah Negara maju di belahan bumi lainnya bisa maju disebabkan masyarakatnya secara lengkap telah mengalami berbagai tahapan kebudayaan secara linear dan utuh. Dari kebudayaan lisan, kebudayaan tulisan, kebudayaan baca, kebudayaan audio-visual( teve), dan sekarang kebudayaan cyber. Hal ini tidak dialami oleh bangsa Indonesia. Bangsa ini hanya mengalami kebudayaan lisan, lalu melompat ke kebudayaan audio-visual, dan sekarang termehek-mehek dengan kebudayaan cyber. Kebudayaan tulisan dan baca terlewat, dan sedihnya, terlupakan. Bisa jadi, sebab itu ada perbedaan besar antara kebiasaan masyarakat Barat (dan masyarakat negara maju lainnya) dengan kebiasaan masyarakat Indonesia, salah satunya yang paling mudah dilihat adalah saat mengisi waktu luang, apakah itu sedang antre di bank, menunggu panggilan di loket rumah sakit, tengah menunggu kendaraan atau seseorang, sedang duduk di lobi hotel, atau sedang duduk di dalam kendaraan umum. Di Barat dan di negara-negara maju, orang biasa mengisi waktu kosong atau waktu luangnya dengan membaca, apakah itu suratkabar, majalah, novel, atau buku non-fiksi.ika bepergian kemana pun, mereka terbiasa selalu menyelipkan buku didalam tas atau menentengnya di tangan. Sebab itu, bukan pemandangan aneh jika di dalam subway, di taman-taman, di halte bus, di depan loket berbagai instansi, di pinggir jalan, maupun di pantai, mereka selalu asyik mengisinya dengan kegiatan membaca. Bagaimana dengan orang Indonesia ? Sebab itu, Indonesia sejak lama menjadi pangsa pasar yang sangat menggiurkan bagi para produsen ponsel dunia. Bahkan konon, Negeri ini telah menjadi semacam wilayah test pasar bagi produk-produk ponsel dunia teranyar. Dan setahun belakangan ini, ponsel dengan fasilitas ‘chatting’ atau pun yang membenamkan kemampuan untuk bisa ber-FaceBook-ria laku keras. Blackberry-pun naik daun. Dan jangan heran jika di negara terkorup dunia dan nyaris masuk dalam kategori “Negara Gagal” ini ternyata bisa menjadi empat besar dunia dalam rangking angka penjualan Blackberry. Blackberry (BB) dan FaceBook (FB) telah menjadi trend masyarakat kita sekarang. Sehingga tenaga kerja Indonesia kebanyakan santai dengan terbuaynya menggunakan teknologi informasi yang diantaranya adalah Komputer dengan fasilitas yang trendnya adalah facebook dan ponselpun dapat menggunakan fasilitas tersebut selain fasilitas SMS nya, maka tidak menutup kemungkinan kwalitas sumber daya manusia di Indonesia baik itu diswasta maupun negeri menjadi kinerja yang kurang baik. kebanyakan orang di sini, bagi bangsa yang belum tersentuh budaya membaca dan lebih suka dengan kebudayaan ‘mengobrol dan menonton’, maka kehadiran BB dan FB dan semacamnya, tanpa disadari telah banyak merampas waktu berharga dalam hidupnya. Banyak orang rela berjam-jam untuk ber-BB atau ber-FB-ria, dan melupakan membaca buku, padahal waktu merupakan Pedang Democles, yang tanpa ampun akan membabat siapa saja yang tidak mengunakannya dengan baik. Inilah apa yang sebenarnya disebut sebagai Digital Colonization, penjajahan digital. Pemakaian BB dan juga FB tidaklah salah. Bagi pekerja yang banyak menghabiskan waktu di jalan dan harus selalu connect dengan rekan-rekan kerjanya, atau bosnya, atau seorang profesional yang harus selalu online, maka BB adalah hal yang amat penting..

Teknologi informasi terhadap Pendidikan

Teknologi Informasi (TI) sebagai alat untuk mengetahu bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jika melihat saat ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet . Di Indonesia terutama yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan semua orang . Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada daerah atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah penting.

Dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang paling dominan sesusai dengan istilah ”Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya”. Selagi teknologi informasi digunakan untuk kebaikan dan kemajuan suatu bidang serta kita rasakan bersama seperti konsep diatas, hal itu adalah yang terbaik dan alangkah baiknya teknologi itu digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Bukan teknologi yang menjadi tujuan utama kita. Teknologi informasi itu diibaratkan sebuah jembatan yang berguna bagi penyeberang jalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan tetapi jembatan bukan yang menjadi tujuan utama kita. Namun terkadang, tujuan akhirnya terabaikan. Banyak sekali sahabat kita yang menghabiskan segenap waktunya menggunakan Facebook dengan kegiatan-kegiatan yang tidak penting. Dan hal ini tidak dapat kita pungkiri dan ditutup – tutupi lagi. Yang paling parah lagi ada seorang guru / dosen dengan muridnya / mahasiswanya bersahabat di Facebook, lalu tanpa disadari mengetikan atau menuliskan kalimat yang kurang pantas kepada sahabatnya yang lain melalui on line facebook. Dengan kegiatan seperti itu hingga seorang mahasiswa atau siswa melihat kejadian itu ketika sedang ber-facebook, dan akhirnya dampaknya siswa beranggapan bahwa kalimat itu merupakan hal yang biasa diungkapkan karena gurunya saja melakukan yang sama (guru =digugu dan ditiru dengan pribahasa Kalau guru kencing berdiri murid kencing berlari). Dan akhirnya karena tertangkap masalah hingga seorang guru atau dosen membuat suatu alasan bahwa ketika sedang menggunakan kalimat itu, dia bukan status seorang guru atau dosen melainkan orang biasa. Padahal seharusnya, seorang guru atau dosen tetaplah menjadi guru atau dosen dimanapun ia berada. Coba Anda lihat UU no.20 tahun 2005, disitu tertulis bahwa guru dan dosen harus memiliki kompetensi kepribadian atau sosok teladan.” seharusnya seorang guru atau dosen itu mengingatkan sebuah filosof ini “Udara di sekitar kita kotor, tetapi kita tetap bisa hidup karena ada bulu hidung. Nah bila dihubungkan, Facebook itu sarat akan kegiatan-kegiatan ‘kotor’, tetapi kita diharapkan masih tetap memiliki ‘bulu hidung’ tersendiri untuk menyaring mana yang bermanfaat mana yang tidak bagi kita,” menurut Konsultan di lembaga pendidikan Salman Al-Farisi ini mengungkapkan, yang dimaksud dengan ‘bulu hidung’ di sini adalah diri kita sendiri yang berilmu, beriman, dewasa, rasional, tidak latah, dan senantiasa berpikir dengan akal sehat. Semua ini adalah sebagian masalah yang terjadi diindonesia akibat revolusi teknologi Informasi, sayangnya anak bangsa tidak pernah memikirkan ”bulu hidung” yang ada setiap kita sebagai insan yang bertuhan. Dan banyak lagi masalah yang beredar di media elektronik dan Cetak yang setiap harinya bermunculan kasus menarik yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kalau begini jadinya pendidikan di Indonesia tak akan muncul kalimat anak – anak didik yang bercita – cita seperti dulu lagi ( anak –anak dulu selalu ingin bercita – cita menjadi Dokter, ABRI, Guru, Penerbang dll), sekarang anak – anak dari Sekolah dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas hanya ingin dan berhayal untuk menjadi seorang penghayal selebritis saja. Sehingga wajarlah anak – anak sekarang kalau berfikirnya selesai sekolah selalu pikiranya kawin, ditambahkan lagi pergaulan bebas akibat cerminan media teknologi informasi seperti misalnya melihat action porno, transfer gambar porno dan bahkan lebih bebas lagi menonton full film porno aksi dari video. Ada lagi lebih tragis penulis menyaksikan secara depan mata, tiga orang siswi SMP di kabupaten dalam bus menuju ke Bandar Lampung, tanpa disadari ia saling melihatkan kepada teman – teman dan sambil bercanda melihatkan HP nya ada adegan seronoh ( seperti suami istri), penulis tanpa sengaja pula terlihat action tersebut dikarenakan siswi tersebut posisi duduk dibelakang dengan saya sehingga HP terjatuh akibat rebutan melihat action di HP itu, penulis melihat dengan jelas dan mennanyakan dan sambil Purbo ( Pura – Pura Bodoh), gambar siapa itu ..? siswi tersebut balas jawab dengan lantang, ini gambar saya mas. Dengan Cowok saya doong. Katanya!! Begitu pula teman – teman yang lainnya. Naah bagaimana Ini.......? siapa yang salah, Teknologi, Orang tua atau guru nya yang kurang mendidik. Namun semua itu perlu kita renungkan apakah semua yang akan terjadi berdampak positip bagi kita atau berdampak negatif bagi negara dan bangsa, Jangan sampai kita itu mabuk teknologi, tetapi kita itu harus melek teknologi. Masih banyak contoh yang lain lagi terhadap pendidkan saat ini yang terpengaruh buruk akibat revolusi teknologi informasi yang disalahgunakan oleh para pendidik. Sedangkan untuk menciptakan kwalitas suatu negara atau bangsa adalah cerminan dari masyarakat itu sendiri. Yang jelas berikut ini adalah Dampak yang sangat dirasakan akibat perkembangan IT dalam dunia pendidikan dan dapat diramalkan sebagai berikut::1.)Pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Contoh :Diperancis, proyek ” Flexible Learning” hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Blich awal tahun 70 an tentang ” Pendidkan tanpa sekolahan ( Deschooling Society ) yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan, 2.)Pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes ( flexibel), terbuka dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. 3).Pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah, 4.)Pendidikan tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin, 5.)Teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas dan jangkuan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi,6.) Pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat ” Saat itu juga ( Just on Time), 7.)Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter – disipliner.

Jumat, 25 Desember 2009

Tren Terbaru Klasifikasi dan Perspektif Software Engineering

Sebuah Sistem informasi (Software) dalam organisasi mencatat / merekam file yang permanen dan mengelola data untuk menghasilkan informasi berguna yang mendukung sebuah organisasi. System informasi datang dalam sebuah bentuk dan ukuran, yang diklasifikasi berdasarkan fungsi yang mereka miliki. Bentuk klasifikasi system informasi berupa:

  1. Sistem pemrosesan transaksi ( Transaction Processing System – TPS) yaitu memproses transaksi bisnis seperti pemesanan, pembayaran, reservasi, dan sebagainya.
  2. Sistem informasi Manajemen (SIM), yaitu menghasilkan informasi untuk kebutuhan manajer.
  3. Sistem pendukung keputusan ( SPK) atau Decision Support System ( DSS), yaitu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan atau mengidentifikasi atau memilih antara pilihan dan keputusan.
  4. Sistem informasi eksekutif ( Executive Information System – EIS), yaitu untuk kebutuhan eksekutive dalam merencanakan bisnis dan menilai performan terhadap rencana tersebut.
  5. Sistem pakat ( Expert Sytem – ES), yaitu meng capture dan menghasilkan kembali pengetahuan pemecahan masalah ahli atau pengambilan keputusan kemudian menyimulasikan “ Pemikiran “ ahli tersebut.
  6. Sistem komunikasi dan kolaborasi ( Communication and Collaboration System), yaitu untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara orang – orang dalam dan luar organisasi.
  7. Sistem otomatisasi kantor ( office automation – OA), yaitu membantu karyawan untuk membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktivitas kantor sehari –hari.

Sedangkan perspektif dari software adalah:

v Para pemain software / tim

v Para driver bisnis yang memengaruhi sistem informasi

v Para driver teknologi yang digunakan oleh system informasi

v Proses yang digunakan untuk mengembangkan system informasi

Sebuah software dapat dikatakan berguna apabila ditopang oleh tiga hal :

v Tepat pada kebutuhannya atau relevan

v Tepat pada waktunya atau timelines

v Tepat nilainya atau akurat

Dalam system berbasis computer, informasi yang tidak didukung oleh ketiga hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi dapat dikatakan sebagai informasi sampah atau garbage. Anggapan tersebut memunculkan hokum Gi= Go ( Garbage in = Garbage out / sampah yang masuk = sampah yang keluar).

Dalam perkembangannya, informasi berbasis computer banyak di pengaruhi oleh keterlibatannya dalam dunia organisasi bisnis yang memang merupkan konsumen terbesar dari pengembangan system berbasis computer secara umum disebutkan memiliki 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information). Merupakan informasi yang mengambil bentuk berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, “ Am I doing well or badly?” “ Apakah saya sudah mengerjakannya dengan baik atau belum?”. Dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan, informasi ini berguna bagi manajer tingkat bawah untuk mengevaluasi kinerja personel – personelnya.
  2. Informasi pengarah perhatian ( attention directing information), merupakan informasi untuk membantu memusatkan perhatian pada masalah – masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefesienan dan kesempatan – kesempatan yang dapat dilakukan informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan, “ What problem should I look into?” “ permasalahan apakah yang seharusnya saya cermati?” dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan, informasi tipe ini akan membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan – penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan disini dapat berupa over budget biaya, target penjualan yang tidak tercapai, pendapatan perusahaan yang menurun, biaya produksi yang meningkat di luar perkiraan atau lainnya atau yang merupakan perbedaan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi dalam kenyataan , das sein vs das sollen.
  3. Informasi pemecahan masalah (Problem solving information), merupakan informasi yang membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan “ dari beberapa cara melakukan pekerjaan, manakah yang terbaik?(”of the several ways of doing the job, which is the best?”) problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan – keputusan yang tidak berulang – ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Sehubungan dengan system informasi berbasis teknologi informasi dalam sebuah organisasi yang bergerak di bidang bisnis khususnya, informasi mengambil beberapa karakteristik. Karakteristik yang berbeda tersebut biasanya disebabkan pembagian tingkat manajemen yang diberlakukan dalam sebuah organisasi bisnis.setiap level manajemen memiliki perbedaan fungsi dan focus kerja sehingga membutuhkan informasi yang relevan pula. Karena itulah sebenarnya, informasi mengikuti karaktersitik dari tiap level manajemen yang ada. Beberapa karakteristik yang bias disebutkan antara lain:

  1. Kepadatan informasi. Manajemen tingkat bawah biasanya memerlukan informasi yang berkarakter mendetail dan terperinci atau dengan kata lain, kurang padat, hal tersebut terjadi karena manajemen level bawah lebih banyak berkecimpung dengan tugas pengendalian operasi langsung, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi, biasanya informasi makin tersaring, lebih ringkas dan semakin padat.
  2. Frekuensi informasi. Frekuensi informasi yang diterima manajemen yang berbeda akan berbeda pula. Untuk manajemen tingakt bawah biasanya lebih cendrung rutin karena berkaitan dengan tugas dan pekerjaan yang rutin pula serta berulang – ulang semakin tinggi level manajemen, informasi yang dibutuhkan akan semakin tidak rutin dan sering kali ad hoc atau mendadak karena manajemen yang makin tinggi sering kali di hadapkan pada pengambilan keputusan yang tidak terstruktur di mana pola dan waktunya tidak pasti.
  3. Jadwal informasi, masih berkaitan dengan frekuensi, karakter informasi yang disajikan secara periodic dan jadwal yang jelas biasanya dikonsumsi oleh manajemen tingkat bawah, sedangkan manajemen yang lebih tinggi biasanya tidak terjadwal.
  4. Periode Informasi tersebut dibutuhkan. Manajemen tingkat bawah lebih membutuhkan informasi histories untuk mengevaluasi tugas – tugas rutin yang sudah terjadi. Sedangkan karakter informasi yang dibutuhkan oleh manajemen yang lebih tinggi cenderung informasi prediksi yang menyangkut nilai masa depan.
  5. Akses Informasi. Informasi histories, rutin / periodic berulang – ulang dapat diakses secara offline. Sajian offline ini ditujukan untuk manajemen tingakt bawah, sebaliknya untuk manajemen tingkat atas yang memerlukan informasi kapan pun diperlukan akses informasi secara online.,
  6. Luas Informasi. Terfokus pada masalah tertentu digunakan oleh manajemen tingkat bawah yang memang mempunyai tugas yang khusus, sedangkan untuk manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang semakin luas karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan permasalahan yang lebih luas.
Sumber Informasi. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terfokus pada pengendalian operasi internal perusahaan, maka manajemen tingkat ini memerlukan informasi yang bersumber pada internal perusahaan itu sendiri. Sedangkan untuk manajemen tingkat atas yang berorientasi pada strategi dan perencanaan selain informasi berasal dari sumber internal perusahaan itu sendiri, diperlukan juga informasi yang bersumber dari eksternal perusahaan

Sabtu, 29 Agustus 2009

APLIKASI MENGHITUNG BERAT BADAN DENGAN JAVA - GUI

Pendahuluan

Program Java merupakan bagian teknologi dimana teknologi tersebut mencakup java sebagai salah satu bahasa pemrograman yang memiliki ciri code dan aturan tersendiri di bandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, juga mencakup java sebagai platform di mana teknologi ini memiliki virtual mechine dan librari yang diperlukan serta memiliki tampilan warna program yang khas.untuk menulis dan menjalankan program yang ditulis dengan bahasa pemrogramanJava.selama ini banyak sekali keluhan dari para pemula yang ingin mendalami dan beralih ke bahasa pemrograman java, yang dikarenakan dalam pembuatan aplikasi yang berbasis GUI (Graphica User Interfacel ) mereka harus menulis begitu banyak code hanya untuk sebuah tampilan GUI. Buku – buku ataupun tutorial – tutorial yang ada selama ini, semuanya masih mengajarkan pembuatan pemrograman java dengan melakukan penulisan sintak secara manual. Maka dengan ini penulis mencoba untuk membuat program sederhana dengan menggunakan program Java dengan berbasis GUI, adapun program yang penulis buat sangat mudah dan praktis sehingga program ini dapat bermanfaat bagi anda – anda yang membutuhkan, program ini penulis angkat dengan judul Aplikasi Menghitung Berat Badan menggunakan java Netbeans Ide yang berbasis GUI. Program ini kecil tapi manfaat besar dan lagi pula dapat di kembangkan ke program system Pakar ( Expert system) yang dapat membantu user untuk mengetahui pengguna status berat badan. Untuk kedepannya penulis akan mengembangkan program yang sederhana dalam bentuk Teknologi berguna setiap pemakai seperti layaknya Seluler yang memiliki fitur-fitur penunjang selain sebagai alat komunikasi. Aplikasi ini sengaja dibuat sesederhanakan mungkin supaya anda sebagai pemula pengguna java dapat tertarik menggunakannya.adapun rumus yang didapat dari system ini didapat dari depkes Ri supaya hasilnya benar – benar objektif. Dan juga latarbelakang dalam pembuatan program ini adalah salah satu tugas materi kuliah penulis untuk menyelesaikan matakuliah OOP (Objeck oriented Programming).

Berikut ini akan penulis tampilkan sedikit listing program yang menggunakan bahasa pemrograman java untuk diterapkan dalam proses pembuatan aplikasi menghitung berat badan yang berbasis GUI. Ada beberapa ketentuan yang berasal dari Depkes Ri untuk digunakan dalam pembuatan aplikasi ini, diantaranya adalah:

Program untuk menghitung apakah seseorang itu bertubuh gemuk, ideal atau kurus. Ada sebuah rumus yang dipergunakan yaitu:

Ø Berat Ideal = Tinggi badan – 110 * 1.1

Ø Jika Berat Badan >1.1 * berat Ideal maka dikatakan Gemuk

Ø Jika Berat Badan <0.9>

Ø Selain dari kedua kondisi tersebut dikatakan mempunyai berat ideal.

Maksud dan Tujuan Penulis

Adapun maksud penulis membuat program sederhana ini adalah untuk dapat berperan aktif dalam membuat sistem – sistem yang masih menggunakan diluar program Java

Landasan Penulisan

untuk dapat mencapai hasil yang maksimal penulis mencoba mencari sumber – sumber bahan penulisan demi tercapainya sistem yang akan dibuat yaitu :

Definisi Algoritma

Algoritma adalah urutan langkah logis tertentu untuk memecahkan suatu masalah.

Yang ditekankan adalah urutan langkah logis, yang berarti algoritma harus mengikutisuatu urutan tertentu, tidak boleh melompat-lompat. (Dari Microsoft Press Computerand Internet Dictionaary 1997, 1998)

Alur pemikiran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis.Yang ditekankan pertama adalah alur pikiran, sehingga algoritma seseorang dapatjuga berbeda dari algoritma orang lain. Sedangkan penekanan kedua adalah tertulis,yang artinya dapat berupa kalimat, gambar, atau tabel tertentu. (Dari Algoritma danStruktur Data dengan C, C++, dan Java oleh Moh Sjukani hal 1)

Contoh Algoritma dalam kehidupan nyata:

- Jika seorang ingin memasak atau membuat kue, baik itu melihat resep ataupun

tidakpasti akan melakukan suatu langkah-langkah tertentu sehingga masakannya

atau kuenya jadi.

- Jika seseorang ingin mengirim surat kepada kenalannya di tempat lain, langkah

yang harus dilakukan adalah:

􀂾 Menulis surat

􀂾 Surat dimasukkan ke dalam amplop tertutup

􀂾 Amplop ditempeli perangko secukupnya.

􀂾 Pergi ke Kantor Pos terdekat untuk mengirimkannya.

Dalam bidang komputer, algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah pemrograman, terutama dalam komputasi numeris. Tanpa algoritma yang dirancang baik maka proses pemrograman akan menjadi salah, rusak, atau lambat dan tidak efisien.Pelaksana algoritma adalah Komputer.

Manusia dan komputer berkomunikasi dengan cara: manusia memberikan perintah-perintah kepada komputer berupa instruksi-instruksi yang disebut program.Alat yang digunakan untuk membuat program tersebut adalah bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman sangat bermacam-macam: C, C++, Pascal, Java, C#, Basic, Perl,PHP, ASP, JSP, J#, J++ dan masih banyak bahasa lainnya. Dari berbagai bahasa pemrograman cara memberikan instruksinya berbeda-beda namun bertujuan menghasilkan output yang sama.

Kriteria Algoritma Menurut Donald E. Knuth

1. Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari luar.

2. Output: algoritma harus memiliki minimal satu buah output keluaran.

3. Definiteness (pasti): algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan tidak

ambigu.

4. Finiteness (ada batas): algoritma harus memiliki titik berhenti (stopping role).

5. Effectiveness (tepat dan efisien): algoritma sebisa mungkin harus dapat

dilaksanakan dan efektif. Contoh instruksi yang tidak efektif adalah: A = A + 0

atau A = A * 1 Namun ada beberapa program yang memang dirancang untuk

unterminatable: contoh Sistem Operasi

Jenis Proses Algoritma

1. Sequence Process: instruksi dikerjakan secara sekuensial, berurutan.

2. Selection Process: instruksi dikerjakan jika memenuhi kriteria tertentu

3. Iteration Process: instruksi dikerjakan selama memenuhi suatu kondisi tertentu.

4. Concurrent Process: beberapa instruksi dikerjakan secara bersama.

Contoh Algoritma

Algoritma menghitung luas persegi panjang:

1. Masukkan panjang (P)

2. Masukkan lebar (L)

3. L ← P * L

4. Tulis L

Dalam Algoritma, tidak dipakai simbol-simbol / sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu, melainkan bersifat umum dan tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman apapun juga. Notasi-notasi algoritma dapat digunakan untuk seluruh bahasa pemrograman manapun.

Definisi Program/Pemrograman

Adalah kumpulan instruksi-instruksi tersendiri yang biasanya disebut source code yang dibuat oleh programmer (pembuat program)

Paradigma Pemrograman

1. Pemrograman Prosedural

􀂾 Berdasarkan urutan-urutan, sekuensial

􀂾 Program adalah suatu rangkaian prosedur untuk memanipulasi data.

Prosedur merupakan kumpulan instruksi yang dikerjakan secara

berurutan.

􀂾 Harus mengingat prosedur mana yang sudah dipanggil dan apa yang

sudah diubah.

2. Pemrograman Fungsional

􀂾 Berdasarkan teori fungsi matematika

􀂾 Fungsi merupakan dasar utama program.

3. Pemrograman Terstruktur

􀂾 Secara berurutan dan terstrukrtur.

􀂾 Program dapat dibagai-bagi menjadi prosedur dan fungsi.

􀂾 Contoh: PASCAL dan C

4. Pemrograman Modular

􀂾 Pemrograman ini membentuk banyak modul.

􀂾 Modul merupakan kumpulan dari prosedur dan fungsi yang berdiri sendiri

􀂾 Sebuah program dapat merupakan kumpulan modul-modul.

􀂾 Contoh: MODULA-2 atau ADA

5. Pemrograman Berorientasi Obyek

􀂾 Pemrograman berdasarkan prinsip obyek, dimana obyek memiliki

data/variabel/property dan method/event/prosedur yang dapat

dimanipulasi

􀂾 Contoh: C++, Object Pascal, dan Java.

6. Pemrograman Berorientasi Fungsi

􀂾 Pemrograman ini berfokus pada suatu fungsi tertentu saja. Sangat

tergantung pada tujuan pembuatan bahasa pemrograman ini.

􀂾 Contoh: SQL (Structured Query Language), HTML, XML dan lain-lain.

7. Pemrograman Deklaratif

􀂾 Pemrograman ini mendeskripsikan suatu masalah dengan pernyataan daripada

memecahkan masalah dengan implementasi algoritma.

􀂾 Contoh: PROLOG

Pembahasan

KASUS APLIKASI MENGHITUNG BERAT BADAN DENGAN JAVA
Lengkapilah form Anda seperti dibawah ini











Listening Tombol Proses

private void jButton3ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

String nama;

double tb,bb,bi,b;

nama = (jTextField1.getText());

tb = Double.parseDouble(jTextField2.getText());

bb = Double.parseDouble(jTextField3.getText());

bi = (tb -110) * 1.1;

double a =1.1 * bi;

double c=0.9 * bi;

if (bb > a) {

jTextField4.setText(" Halloo " + nama +" anda gemuk Juga Ya" );

jTextArea1.setText("1. Banyak-banyak Olah Raga Broo dan jangan lupa kurangi makan yang kolesterol " );

}else if (bb <>

jTextField4.setText ( " Hallo " + nama +" Anda Cacingan yah" );

jTextArea1.setText("1. Kalau anda harus benar banyak - banyak makan

apa saja yang penting bergizi " );

}

else{

jTextField4.setText ( " Hallo " + nama +" Anda Ideal Juga Ternyata");

jTextArea1.setText(" Brooo anda itu sudah Pas Ngak perlu kedua –

duanya yang beriman dan bertahan hidup" );

}

}

Listening Tombol Ulang

private void jButton2ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

jTextField1.setText("");

jTextField2.setText("");

jTextField3.setText("");

Listening tombol Tutup

private void jButton1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

System.exit(0);