Jumat, 25 Desember 2009

Tren Terbaru Klasifikasi dan Perspektif Software Engineering

Sebuah Sistem informasi (Software) dalam organisasi mencatat / merekam file yang permanen dan mengelola data untuk menghasilkan informasi berguna yang mendukung sebuah organisasi. System informasi datang dalam sebuah bentuk dan ukuran, yang diklasifikasi berdasarkan fungsi yang mereka miliki. Bentuk klasifikasi system informasi berupa:

  1. Sistem pemrosesan transaksi ( Transaction Processing System – TPS) yaitu memproses transaksi bisnis seperti pemesanan, pembayaran, reservasi, dan sebagainya.
  2. Sistem informasi Manajemen (SIM), yaitu menghasilkan informasi untuk kebutuhan manajer.
  3. Sistem pendukung keputusan ( SPK) atau Decision Support System ( DSS), yaitu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan atau mengidentifikasi atau memilih antara pilihan dan keputusan.
  4. Sistem informasi eksekutif ( Executive Information System – EIS), yaitu untuk kebutuhan eksekutive dalam merencanakan bisnis dan menilai performan terhadap rencana tersebut.
  5. Sistem pakat ( Expert Sytem – ES), yaitu meng capture dan menghasilkan kembali pengetahuan pemecahan masalah ahli atau pengambilan keputusan kemudian menyimulasikan “ Pemikiran “ ahli tersebut.
  6. Sistem komunikasi dan kolaborasi ( Communication and Collaboration System), yaitu untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara orang – orang dalam dan luar organisasi.
  7. Sistem otomatisasi kantor ( office automation – OA), yaitu membantu karyawan untuk membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktivitas kantor sehari –hari.

Sedangkan perspektif dari software adalah:

v Para pemain software / tim

v Para driver bisnis yang memengaruhi sistem informasi

v Para driver teknologi yang digunakan oleh system informasi

v Proses yang digunakan untuk mengembangkan system informasi

Sebuah software dapat dikatakan berguna apabila ditopang oleh tiga hal :

v Tepat pada kebutuhannya atau relevan

v Tepat pada waktunya atau timelines

v Tepat nilainya atau akurat

Dalam system berbasis computer, informasi yang tidak didukung oleh ketiga hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi dapat dikatakan sebagai informasi sampah atau garbage. Anggapan tersebut memunculkan hokum Gi= Go ( Garbage in = Garbage out / sampah yang masuk = sampah yang keluar).

Dalam perkembangannya, informasi berbasis computer banyak di pengaruhi oleh keterlibatannya dalam dunia organisasi bisnis yang memang merupkan konsumen terbesar dari pengembangan system berbasis computer secara umum disebutkan memiliki 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information). Merupakan informasi yang mengambil bentuk berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, “ Am I doing well or badly?” “ Apakah saya sudah mengerjakannya dengan baik atau belum?”. Dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan, informasi ini berguna bagi manajer tingkat bawah untuk mengevaluasi kinerja personel – personelnya.
  2. Informasi pengarah perhatian ( attention directing information), merupakan informasi untuk membantu memusatkan perhatian pada masalah – masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefesienan dan kesempatan – kesempatan yang dapat dilakukan informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan, “ What problem should I look into?” “ permasalahan apakah yang seharusnya saya cermati?” dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan, informasi tipe ini akan membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan – penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan disini dapat berupa over budget biaya, target penjualan yang tidak tercapai, pendapatan perusahaan yang menurun, biaya produksi yang meningkat di luar perkiraan atau lainnya atau yang merupakan perbedaan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi dalam kenyataan , das sein vs das sollen.
  3. Informasi pemecahan masalah (Problem solving information), merupakan informasi yang membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan “ dari beberapa cara melakukan pekerjaan, manakah yang terbaik?(”of the several ways of doing the job, which is the best?”) problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan – keputusan yang tidak berulang – ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Sehubungan dengan system informasi berbasis teknologi informasi dalam sebuah organisasi yang bergerak di bidang bisnis khususnya, informasi mengambil beberapa karakteristik. Karakteristik yang berbeda tersebut biasanya disebabkan pembagian tingkat manajemen yang diberlakukan dalam sebuah organisasi bisnis.setiap level manajemen memiliki perbedaan fungsi dan focus kerja sehingga membutuhkan informasi yang relevan pula. Karena itulah sebenarnya, informasi mengikuti karaktersitik dari tiap level manajemen yang ada. Beberapa karakteristik yang bias disebutkan antara lain:

  1. Kepadatan informasi. Manajemen tingkat bawah biasanya memerlukan informasi yang berkarakter mendetail dan terperinci atau dengan kata lain, kurang padat, hal tersebut terjadi karena manajemen level bawah lebih banyak berkecimpung dengan tugas pengendalian operasi langsung, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi, biasanya informasi makin tersaring, lebih ringkas dan semakin padat.
  2. Frekuensi informasi. Frekuensi informasi yang diterima manajemen yang berbeda akan berbeda pula. Untuk manajemen tingakt bawah biasanya lebih cendrung rutin karena berkaitan dengan tugas dan pekerjaan yang rutin pula serta berulang – ulang semakin tinggi level manajemen, informasi yang dibutuhkan akan semakin tidak rutin dan sering kali ad hoc atau mendadak karena manajemen yang makin tinggi sering kali di hadapkan pada pengambilan keputusan yang tidak terstruktur di mana pola dan waktunya tidak pasti.
  3. Jadwal informasi, masih berkaitan dengan frekuensi, karakter informasi yang disajikan secara periodic dan jadwal yang jelas biasanya dikonsumsi oleh manajemen tingkat bawah, sedangkan manajemen yang lebih tinggi biasanya tidak terjadwal.
  4. Periode Informasi tersebut dibutuhkan. Manajemen tingkat bawah lebih membutuhkan informasi histories untuk mengevaluasi tugas – tugas rutin yang sudah terjadi. Sedangkan karakter informasi yang dibutuhkan oleh manajemen yang lebih tinggi cenderung informasi prediksi yang menyangkut nilai masa depan.
  5. Akses Informasi. Informasi histories, rutin / periodic berulang – ulang dapat diakses secara offline. Sajian offline ini ditujukan untuk manajemen tingakt bawah, sebaliknya untuk manajemen tingkat atas yang memerlukan informasi kapan pun diperlukan akses informasi secara online.,
  6. Luas Informasi. Terfokus pada masalah tertentu digunakan oleh manajemen tingkat bawah yang memang mempunyai tugas yang khusus, sedangkan untuk manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang semakin luas karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan permasalahan yang lebih luas.
Sumber Informasi. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terfokus pada pengendalian operasi internal perusahaan, maka manajemen tingkat ini memerlukan informasi yang bersumber pada internal perusahaan itu sendiri. Sedangkan untuk manajemen tingkat atas yang berorientasi pada strategi dan perencanaan selain informasi berasal dari sumber internal perusahaan itu sendiri, diperlukan juga informasi yang bersumber dari eksternal perusahaan